Suara.com - Penyidik POM AL menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan aktivis LSM Jopi Peranginangin di cafe venue, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015).
Kadisgakum Lantamal 3 Letkol Feber HS menceritakan kronologis sebelum terjadinya penusukan Jopi yang dilakukan Prajurit Kepala Joko Lestanto, personel Marinir dari Batalyon Intai Amfibi.
Menurutnya, sebelum datang ke Cafe Venue, tersangka membeli minuman keras di kawasan Ragunan pada 22 Mei pukul 20.00 WIB.
"Tersangka pergi ke terminal ragunan beli Vodka, Sampai dicampur beer dan diminum sendiri," kata Feber saat rekonstruksi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015).
Setelah itu, kata Feber, tersangka langsung menuju kafe tersebut dengan menggunakan motor pada pukul 24.00 WIB.
"Tersangka ke Cafe Venue dengan menggunakan motor Honda Beat. Pukul 01.25 wib tersangka tiba di Café Venue," katanya.
Dikatakan Feber, pada saat berada di kafe itu, Joko sempat adu mulut dengan Jopi sampai terjadi perkelahian antara keduanya.
Namun, saat keduanya baku hamtam petugas kemanan setempat langsung melerai dibantu beberapa rekan korban. Dari keributan itu, pihak keamanan menyuruh Joko untuk keluar dari kafe tersebut.
"Kemudian memukul korban namun tidak mengenai tubuh korban, selanjutnya tersangka menarik baju korban. Melihat kejadian tersebut beberapa teman berusaha melerai serta seorang petugas keamanan cafe Venue yang melihat kejadian tersebut ikut membantu melerainya. Lalu memerintahkan tersangka keluar kafe," kata Feber.
Menurut Feber, meski sudah dilerai oleh petugas keamanan kafe, Joko yang merasa kurang puas masih terus mencari keberadaan Jopi yang tidak jauh dari kafe tersebut.
"Kemudian salah seorang teman korban menyuruh korban untuk pergi ke arah parkiran mobil. Pada saat korban berlari ke parkiran mobil, tersangka mengejar, kemudian saat berada didepan Habibie Centre (lokasi sekitar 3 meter dari Venue)," katanya.
Pada saat itu, Joko lantas langsung menghunuskan sebuah senjata tajam jenis sangkur ke tubuh Jopi dari dalam tas yang dibawanya.
"Tersangka berhasil mengejar korban dan menusuk korban pada bagian punggung bawah sebelah kanan dengan menggunakan pisau sejenis sangkur yang sebelumnya sudah dibawa tersangka didalam tas
pinggang," katanya.
Usai menikam Jopi dengan sebilah sangkur, Joko langsung meninggalkan Jopi yang masih tergeletak di jalan.
"Setelah itu tersangka meninggalkan korban dalam keadaan terjatuh tersungkur dan pergi kearah parkiran motor milik tersangka, kemudian tersangka pulang," kata Feber.
Adapun reka ulang dalam kasus pembunuhan ini mempertunjukan sebanyak 33 adegan. Gelaran Rekonstuksi pun selesai pukul 16.30 WIB.