Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, selama bulan puasa Pemda DKI hanya akan membatasi jam operasi tempat hiburan malam, tapi tidak merazia warung makan.
"Menghargai itu tidak dengan serta merta ditutup gitu terus dirazia. Waduh ngga boleh dong itu. Tapi harus, misalnya (warung) buka, tapi ada tirai penutupnya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Mantan Wali Kota Blitar itu bahkan menilai, ujian orang berpuasa yakni pada saat menghadapi segala godaan baik itu menahan lapar dan haus, maupun menahan diri dari perbuatan dan perkataan yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
"Justru ujian sesungguhnya orang berpuasa pada saat dia menghadapi godaan kayak begitu itu. Puasa itu tidak berada dalam suatu ruang yang kosong tapi satu ruang yang penuh dengan godaan dan tantangan," jelas Djarot.
"Justru itu keimanan dan ketakwaan kita yang diuji betul. Kalau razia untuk warung kita ngga lakukanlah. Kalau tempat hiburan malam iya,” tambahnya lagi.
Sementara terkait dengan lokasi hiburan malam, Djarot memastikan operasinya bakal dikurangi.
"Pasti itu, seperti tahun-tahun kemarin, kan ada pembatasan. Kita ikuti peraturan tahun kemarin," kata Djarot.
Djarot hanya meminta kepada umat Muslim yang nantinya menjalankan ibadah puasa untuk bisa saling menghormati, dan begitu sebaliknya.