Cerita Go-Jek Diancam Ojek Pangkalan

Kamis, 11 Juni 2015 | 16:38 WIB
Cerita Go-Jek Diancam Ojek Pangkalan
Memesan ojek menggunakan aplikasi Go-Jek. [Go-Jek]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Niat hati mencari uang dengan cara halal, driver Go-Jek, salah satu penyedia transportasi ojek via online, justru harus menghadapi insiden ancaman dari sopir ojek pangkalan.

Kabar miris ini mencuat pertama kali melalui salah satu pengguna media sosial Path dengan akun Boris Anggoro. Dalam postingannya, Boris menuliskan pengalamannya saat memesan Go-Jek.

Setelah memesan, driver yang bertugas menjemput Boris ternyata menelepon dan mengatakan bahwa dirinya dihadang oleh lima tukang ojek pangkalan di dekat kantor tempat Boris menunggu.

"Abis itu dia nelepon lagi suruh cancel order karena dia dikejar sampai lampu merah kuningan dan dia harus ngumpet minta tolong sama pedagang," ujar Boris dalam laman Path yang tersebar di beberapa akun Facebook.

Tak cukup percaya dengan perkataan driver yang menghubunginya tadi, Boris pun mencoba untuk memesan driver Go-Jek lainnya. Sesampainya di lokasi penjemputan, Boris bersama driver Go-Jek dihadang oleh tukang ojek pangkalan yang mengusir mereka.

Tukang ojek lokal ini bahkan mengancam akan merusak motor driver Go-Jek jika mengantarkan Boris.

Melihat secara langsung penganiayaan yang dilakukan tukang ojek pangkalan, Boris pun membiarkan driver Go-Jek untuk pergi. Bahkan Boris pun dihujat habis-habisan oleh tukang ojek pangkalan di kantornya.

"Lu nyari duit di sini, nggak bagi-bagi duit sama yang di sini," celoteh tukang ojek pangkalan tersebut kepada Boris.

Apa yang diceritakan Boris ternyata bukan isapan jempol belaka. Salah satu supir Go-Jek yang Suara.com temui mengaku bahwa beberapa kawasan memang cukup diwaspadai saat mereka menjemput atau mengantarkan penumpang.

"Daerah kuningan mbak, kayak Mega Kuningan dan Pasar Festival itu ojek pangkalannya sangar-sangar. Kita hati-hati kalau mau jemput penumpang. Kalau bisa jangan di depan pangkalan mereka," ungkap Asep, Kamis (11/6/2015).

Padahal Asep mengaku setelah bergabung dengan Go-Jek, pendapatannya meningkat tajam.

Kehadiran driver berbasis aplikasi ini memang dianggap mengambil lahan pendapatan para tukang ojek pangkalan. Dengan kepraktisan saat memesan, promo, dan layanan yang diberikan, warga Jakarta tentunya senang menggunakan jasa ojek online.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI