Suara.com - Senyuman Angeline masih bisa dilihat di internet. Ketik saja 'Angeline tewas' di situs pencarian. Namun senyum itu hanya bisa dilihat di foto saja.
Angeline sudah dipastikan tidak bisa memperlihatkan senyumnya secara nyata. Dia dipastikan tewas mengenaskan, Rabu (10/6/2015) kemarin.
Angeline adalah anak perempuan berusia 8 tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak Sabtu (16/5/2015), Bahkan pengumuman hilangnya disebar lewat selebaran. Di sana dituliskan keadaan terakhir Angeline hilang mengenakan kaos panjang biru dan sendal jepit kuning.
Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Mayat Angeline ditemukan oleh polisi setelah mendapatkan perhatian dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat nasional maupun internasional.
Padahal upaya pencarian Angeline dilakukan banyak orang. Termasuk sukarelawan yang berjalan kaki menyusuri rute yang biasa ditempuh oleh Angeline saat dia berangkat ke sekolah. Puluhan teman sekolah Angeline di SD 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, juga ikut menyebarkan informasi mengenai hilangnya Angeline.
Janggal
Kejanggalan hilangnya Angeline sebenarnya sudah tercium sejak Jumat (5/6/2015) pekan lalu. Saat itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi gagal menemui ibu angkat Angeline, Margaretha di Denpasar.
Saat itu tidak ada anggota keluarga Angeline. Setekah menunggu di depan pintu gerbang rumah di pinggir jalan, Yuddy didatangi seorang petugas pengamanan pribadi yang berjaga di depan rumah, I Dewa Ketut Raka. Dia mengatakan keluarga tidak ingin menerima tamu karena kondisi psikis dan kesehatan Margareta yang tertekan setelah Angeline hilang.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise juga sempat datang. Tapi senasib dengan Yuddy.
Dua hari setelah penolakan menteri itu, Sekjen Komnas PA Arist Merdeka Sirait menyatakan kecurigaannya jika ibu angkat Angeline, Margriet sengaja menutup-nutupi kondisi rumah yang dianggap tak layak huni dan sengaja tak ingin mengungkap perlakuan yang diterima oleh Angeline.
Kandang ayam
Kemarin siang polisi membongkar kuburan Angeline di lahan pohon pisang yang berada di dekat kandang ayam di belakang rumah keluarganya. Jenazah Angeline di pendam di bawah gundukan tanah yang ditutupi dengan sampah. Angeline ditemukan setelah polisi menggali 3 lubang di sana.
Kepada suara.com, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie mengatakan tidak ada keluarga Angeline saat pengangkatan jenazah itu dilakukan.
"Dengan upaya maksimal, kami akhirnya menemukan bahwa Angeline dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Ronny Sompi.
Jenazah Angeline di bawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali pukul 13.40 WITA menggunakan mobil ambulans milik BPBD Denpasar. Dari evakuasi jenazah di rumah sampai dibawa ke rumah sakit, tangis ratusan warga langsung pecat saat menyaksikan proses evakuasi.
Terlebih kondisi jenazah gadis mungil dengan rambut terurai itu menyedihkan. Angeline yang terkubur dekat kandang ayam ternyata sambil memeluk boneka. Angeline dikuburkan dengan kedalaman 2 meter.
Cara Angeline dibunuh
Keterangan resmi kondisi kematian didapatkan dari Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah. Mereka menemukan adanya luka akibat kekerasan benda tumpul di bagian kepala jenazah Angeline. Itu menyebabkan Angeline meninggal.
Selain itu luka memar pada wajah, leher, tangan, lengan, paha, pantat, dan punggung kaki akibat kekerasan benda tumpul.
"Leher jenazah terdapat bekas jeratan tali plastik sebanyak empat lilitan," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit. Sementara pada punggung bagian kanan terdapat luka bekas sulutan api rokok.
Kematian Angeline semakin terkuak saat Seorang aktivis perlindungan anak dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah mengungkapkan sebelum tewas, Angeline diperkosa oleh Agus, pembantu rumah tangga yang baru bekerja seminggu di rumah Margaret.
“Agus hanya dikasih tugas untuk mengubur jam 7 malam pada tanggal 16 itu. Dia baru bekerja seminggu di TKP. Pemerkosaan terhadap Angeline setelah seminggu dia bekerja di TKP,” kata Siti.
Margaret pun ditangkap di hari yang sama. Dia digelandang ke Markas Kepolisian Resor Kota Denpasar. Kepolisian Bali menduga orang-orang dekat korban terlibat dalam peristiwa tragis yang menimpa bocah cilik itu.
Orang-orang dekat tersebut di antaranya ibu angkat korban, Margaret dan dua saudari angkatnya yakni Ivone dan Kristin. Sampai Rabu malam Polisi belum menetapkan Margaret sebagai tersangka. Margaret belum mau mengaku itu terlibat aksi pembunuhan. Dia selalu mempunyai alibi membantah membunuh Angeline.
Tersenyumlah kamu di surga
Mendengar anak kandungnya tewas mengenaskan, Amidah, menangis histeris saat tiba di Instalasi Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Rabu kemarin. Angeline adalah anak kedua dari 3 bersaudara.
"Siapa yang bunuh kamu nak? Kenapa kamu dibunuh? Ibu tidak terima kamu diperlakukan seperti ini," kata Amidah.
"Pak Polisi, tangkap pelaku yang membunuh anak saya pak. Hukum mati saja dia," ujar Amidah.
"Kalau tidak mau jaga anak saya, kembalikan pada saya saja. Janganlah dibunuh," ujarnya histeris.
Tewasnya Angeline mengundang perhatian aktris Happy Salma. Bintang film dan teater itu ikut mendoakan Angeline.
Happy mengunggah foto Angeline dengan tatapan mata kosong. Sementara, di samping foto tersebut diberi caption, "RIP Angeline, tersenyumlah kamu disurga sayang.. Karena limpahan doa dari ku dan sebanyaknya orang yang menyayangimu."
Istri dari Tjokorda itu sebelumnya juga ikut menaruh perhatian saat Angeline dinyatakan hilang oleh ibu angkatnya pada 16 Mei lalu. Happy mengunggah poster anak hilang di Instagramnya lengkap dengan identitas Angeline. Ia mengaku sedih dengan hilangnya bocah berparas manis itu. (Antara/Tomi Tresnady/Laban Laisila)