Suara.com - Ibu kandung Angeline (8), Amidah, menangis histeris saat tiba di Instalasi Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Siapa yang bunuh kamu nak, kenapa kamu dibunuh, ibu tidak terima kamu diperlakukan seperti ini," ujar Amidah perempuan asal Banyuwangi itu, saat melihat kondisi jenazah anaknya yang sudah terbujur kaku di IKJ RSUP Sanglah, Denpasar.
Pihaknya juga meminta kepada polisi untuk menangkap pelaku pembunuhan dan mendesak petugas agar menghukum seberat-beratnya.
"Pak Polisi, tangkap pelaku yang membunuh anak saya pak. Hukum mati saja dia," ujar Amida.
Saat itu, Amida juga menyebutkan Angeline merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara.
"Kalau tidak mau jaga anak saya, kembalikan pada saya saja. Janganlah dibunuh," ujarnya histeris.
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil autopsi mengungkap kalau Angeline disiksa sebelum dibunuh.
Dokter menemukan luka kekerasan akibat benda tumpul di kepala Angeline dan menemukan bekas sundutan rokok di jenazahnya.
"Dari hasil autopsi, kami menemukan luka benturan pada kepala kanan yang menyebabkan koran meninggal," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Rabu (10/6/2015).
Selain itu, pihaknya menemukan luka memar pada wajah, leher, tangan, lengan, paha, pantat, dan punggung kaki akibat kekerasan benda tumpul.
Dudut menegaskan luka pada bagian kepala kanan jenazah akibat benda tumpul tersebut menjadi penyebab fatal kematian korban.
"Saat kami melakukan autopsi, kondisi jenazah saat kami terima sudah dalam keadaan membusuk," ujarnya.