Suara.com - Kepolisian Daerah Bali menggelar olah tempat kejadian perkara di rumah Angeline (8), di Jalan Sedap Malam Denpasar, Rabu (10/6/2015). Bocah berusia delapan tahun ini sebelumnya dilaporkan hilang, tapi ternyata ditemukan dikubur di belakang rumahnya.
Tim Identifikasi Polda Bali mencatat dan mendokumentasikan setiap sudut di kediaman korban yang berada di pinggir jalan raya itu.
Petugas memasang garis polisi di rumah yang sebagian tertutup pohon besar tersebut untuk mengamankan lokasi dari pihak yang tidak berkepentingan.
Di halaman belakang tempat ditemukannya jasad bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar itu polisi juga memasang garis polisi.
Di tempat tersebut, terdapat tiga lubang yang sebelumnya telah digali oleh petugas kepolisian. Tubuh mungil Angeline ditemukan di lubang yang berdekatan dengan kandang ayam di lahan pisang belakang rumah tersebut.
"Kemarin juga kami telah mengevaluasi hasil yang ditemukan dan tadi pagi kami maksimalkan hasil pencarian di kediaman Angeline dan akhirnya kami putuskan untuk memeriksa kembali," kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Ronny Sompie.
Ratusan warga setempat dan pengendara yang tengah melintas mengerumuni rumah tersebut karena penasaran dengan kasus yang menyedot perhatian publik sejak tiga pekan terakhir.
Sebelumnya Angeline dilaporkan hilang oleh orang tua angkatnya, yakni Margaret sejak Sabtu (16/5/2015).
Polisi hingga lembaga swadaya masyarakat turut turun ke jalan mencari keberadaan bocah malang itu.
Namun, belakangan keluarga Angeline cenderung tidak kooperatif dan tertutup dengan pihak kepolisian hingga menolak kunjungan dua menteri yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
Hal itupun memunculkan pertanyaan hingga akhirnya polisi kembali memeriksa rumah tersebut dan ditemukan Angeline dikubur di belakang rumahnya. (Antara)