Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical) tidak terlalu serius menanggapi tuduhan yang disampaikan pendukung Golkar Agung Laksono terkait serangan yang terjadi di Kantor DPP Golkar Slipi, Jakarta Barat.
Dia merasa tak pernah memerintahkan preman untuk menyerang Kantor DPP Golkar seperti yang dituduhkan.
"Saya juga baca (beritanya), saling menyalahkan. Saya dari dulu sudah bicara, tenang-tenang saja," kata Ical saat ditemui di HUT XIII Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/6/2015).
Dia tak mempersalahkan kubu Agung Laksono menggunakan kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Pasalnya, kata dia, Agung merupakan wakil ketua umum di Munas Pekanbaru, Riau.
"Jadi enggak ada masalah. Kita gunakan sama-sama, buat saya gitu," jelas dia.
Namun, Ical menyetujui bila sebaiknya DPP dikosongkan sementara. Dia ingin, kantor tersebut disterilkan dulu untuk kedua pihak. Hal tersebut juga disarankan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Ditutup sementara untuk dua belah pihak, dikosongkan. Kalau mau dikosongkan ya kita kosongkan," tegas Ical.
Kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Senin dini hari (8/6/2015), diserang sekelompok orang tak dikenal.
Kubu Agung Laksono yang berkantor di sana menuding mereka adalah orang suruhan kubu Ical. Aparat Polsek Metro Palmerah dibantu Polres Metro Jakarta Barat pun turun tangan.
Sekitar 30 orang yang membawa senjata tajam dan berusaha masuk ke Kantor DPP Golkar akhirnya ditahan.