PKS Kecewa Menag Anjurkan untuk Hormati Orang Tak Berpuasa

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 10 Juni 2015 | 13:25 WIB
PKS Kecewa Menag Anjurkan untuk Hormati Orang Tak Berpuasa
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah). [Antara/Yudhi Mahatma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini menyayangkan pernyataan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin melalui akun twitter pribadinya perihal orang berpuasa juga harus menghormati yang tidak berpuasa.

Menurut Jazuli, pernyataan Menag Lukman tidak tepat logika dan proporsinya. Juga tidak sejalan dengan semangat kerukunan antarumat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

"Pernyataan Menteri Agama justru memicu masalah. Menag tidak boleh memicu kegaduhan dalam kehidupan dan kerukunan umat beragama. Harusnya Menag bicara yang lebih strategis," kata Jazuli dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Menurut Jazuli, Sudah menjadi kelaziman sejak dahulu untuk lebih menghormati orang yang sedang beribadah.

"Jadi Menag ini logikanya kebolak-balik dan terkesan tidak paham bagaimana mempromosikan kerukunan," kata Anggota Komisi III ini.

Kerukunan umat beragama di Indonesia, klaim Jazuli, saat ini sudah cukup bagus. Hal ini terbukti saat umat Kristiani melaksanakan ritual ibadahnya, semua umat bergama memberi penghormatan. Begitu pula, sambung Jazuli, saat ibadah umat Hindu, Budha, Konghucu, semua menghormati mereka. Bahkan, ketika perayaan Nyepi di Bali, semua aktivitas harus berhenti, dan tidak ada persoalan karena semua umat sadar untuk menghormati umat agama lain yang sedang beribadah.

"Maka ketika umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa sudah menjadi kelaziman umat agama lain atau sesama muslim yang sedang tidak berpuasa menghormati yang berpuasa," ungkap Ketua DPP PKS ini.

Lebih jauh Jazuli meminta Menag agar tidak membuat polemik.

"Sudahlah Pak Menteri, lebih baik Bapak berbicara yang lebih strategis terkait pembangunan umat beragama ke depan yang lebih kokoh dan baik, serta tidak masuk pada hal-hal teknis yang selama ini sudah bagus," pungkasnya.

Sebelumnya lewat akun Twitter pribadinya, @lukmansaifuddin, Menag menulis bahwa warung-warung tak perlu dipaksa tutup dan bahwa umat Islam harus menghormati hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI