Khusus ayah dan ibu Selvi, keduanya menyiramkan seluruh air yang tersisa di kendi air hingga habis. Setelah itu memecahkan kendi sebagai tanda wanita sudah siap menikah atau pecah pamor.
Prosesi siraman pun ditutup dengan ritual potong rikmo atau potong rambut Selvi oleh ayah dan ibunya untuk kemudian ditanam di pekarangan rumah. (Wijayanti Putri)