Merayu anggota dari luar negeri
Menculik perempuan dan anak-anak adalah salah satu strategi kunci ISIS untuk merayu anggota baru dari negara asing, khususnya dari Eropa dan Asia.
"Ini adalah cara untuk menarik minat para pemuda: kami punya gadis-gadis untuk Anda, para perawan yang bisa kalian nikahi," kata Bangura, "Para pemuda ini adalah tulang punggung kekuatan ISIS."
Sebuah laporan terbaru PBB menunjukkan bahwa hampir 25.000 orang dari 100 negara terlibat dalam konflik di seluruh dunia. Jumlah terbesar ada di Suriah dan Irak.
Baca Juga: Cerita Hacker Australia Bobol Situs Kelompok Teroris ISIS
Bangura mengatakan cara-cara pelecehan dan perbudakan perempuan yang dilakukan ISIS mirip dengan praktik abad pertengahan. Ia mengatakan ISIS ingin membangun masyarakat yang mirip dengan kehidupan pada abad 13.
Untungnya, meski sudah dianiaya dan dilecehkan komunitas minoritas Yazidi - salah satu kelompok yang para perempuannya paling banyak diculik ISIS - bisa menerima kembali dan mendukung perempuan-perempuan yang lolos dari jerat ISIS.
Ia memuji pemimpin agama Yazidi, Baba Sheikh, karena secara terbuka mengumumkan bahwa para perempuan itu harus dimengerti.