Suara.com - Calon Panglima TNI telah diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada DPR sore ini, Selasa (9/6/2015). Nama yang diajukan presiden adalah Jenderal Gatot Nurmantyo yang merupakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
"Tapi ini trend baru, tentu DPR berharap presiden menjelaskan ini. Paling tidak lewat juru bicara. Sekarang kan dia punya tim komunikasi," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di DPR, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia menambahkan, DPR perlu meminta penjelasan Presiden lantaran ada tradisi bergiliran antar matra untuk jabatan Panglima ini. Politisi PKS ini mengatakan, ini penting karena presiden perlu menjaga suasana di tubuh TNI.
"Ini memang tidak ada pelanggaran UU. Tapi ini merubah konsensus yang dibangun sepuluh tahun oleh Presiden SBY. Kami tak menuduh presiden ada motif politik didalamnya. Tapi yang kita harapkan presiden ada penjelasan lebih spesifik," kata Fahri.
Dalam waktu dekat ini, surat tersebut akan dibawa ke rapat pimpinan. Kemudian, akan dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk diteruskan ke Komisi I DPR buat di-fit-and-proper-test-kan.
"Sangat mungkin (pekan ini). Tapi tolong presiden juga memberikan kepastian, jangan sampai ada goncangan di tengah jalan seperti kami fit and proper Budi Gunawan (Kapolri), tiba tiba ada perubahan di tengah jalan," ujarnya.