Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membeberkan kiatnya memimpin Jakarta usai berpidato di hadapan ratusan peserta diskusi acara internasional “New Cities Summit 2015” di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia menyebut kalau faktor otot lebih sering digunakan untuk mengatur Jakarta yang masih ‘semerawut’.
"Saya pikir Jakarta ngga butuh otak yang pintar, yang penting otot!" ujar Ahok ketika memberikan keterangan pers.
Ahok juga mengatakan kalau kiat serupa juga harus dimiliki oleh calon Gubernur Jakarta selanjutnya yang harus berani melakukan eksekusi kebijakan.
"Berani eksekusi nggak? Karena banyak kepentingan di Jakarta. Tantangannya ya kita sendiri. Di Jakarta ini, kita semua masalah sudah tahu solusinya," jelas Ahok.
"Coba lihat di Casablanca, jalan layang nontol (JLNT) kok kosong nggak ada kendaraan, tapi bawahnya macet? Kosong karena itu interchange ruas jalan tol dalam kota," Ahok menambahkan.
Nantinya untuk mengatasi kemacetan Ahok memastikan akan menggunakan transpotasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT) dan Light rail Transit (LRT).
Walaupun saat pembangunannya akan ada kemacetan yang berkepanjangan Ahok tak khawatir bila disemprot warga Jakarta.
"Kami mau membangun bagaimana MRT, LRT, kereta api (terintegrasi). Kalau sampai 2016 tambah macet, maka orang tidak akan milih kami," jelas mantan Bupati Belitung Timur tersebut.