Latihan Antiteror, Tiga Sukhoi Terbang Rendah di Langit Jakarta

Siswanto Suara.Com
Selasa, 09 Juni 2015 | 11:35 WIB
Latihan Antiteror, Tiga Sukhoi Terbang Rendah di Langit Jakarta
Pesawat tempur Sukhoi dukung latihan operasi penanggulangan ‎antiteror prajurit TNI sekitar Lapangan Banteng, Jakarta Pusat [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Satuan Pasukan Khusus TNI latihan operasi penanggulangan ‎antiteror di Hotel Borobudur dan gedung Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).

Prajurit yang berasal dari Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo '90 Korphaskas TNI AU, memperagakan operasi pembebasan sandera dari dalam gedung. Selain itu, prajurit juga menyerang jantung pertahanan lawan yang menguasai gedung.

Dalam latihan hari ini, tiga unit pesawat tempur milik AU: Sukhoi juga diturunkan.

Menurut pengamatan Suara.com dari Lapangan Banteng, tiga pesawat bikinan Rusia bermanuver dan tebang rendah mengelilingi langit Ibu Kota. Suaranya memekakkan telinga.

‎Proses latihan diamati langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi para pejabat teras militer. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Menteri Koodinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga ikut mengamati. Sejumlah atase pertahanan negara-negara sahabat juga terlihat mengamati.

"Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo '90 Korphaskas TNI AU yang tergabung dalam Satpassus (Satuan Pasukan Khusus) agar mampu melaksanakan penanggulangan teror. Sehingga mewujudkan kesiapsiagaan operasi Gultor yang handal," kata Moeldoko.

Latihan ini melibatkan 478 prajurit yang terdiri dari 180 prajurit Satpassus TNI dan 238 prajurit pendukung.

Selain itu latihan operasi ini juga mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan, seperti 12 helikopter.

"Serta 9 unit rantis, 15 unit Ranmin, 8 unit motor, 3 unit bomb trailer, 3 unit Ran Explosive ordnance disposal (EOD), 1 unit Ran Nubika, 9 unit ambulance, 6 unit Ran Polisi, 9 unit Ran Damkar dan 1 unit bus sasaran," kata Moeldoko.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI