Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta jangan membenturkan antara LSM dan TNI terkait kasus pembunuhan aktivis Sawit Watch serta penggiat di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Jopi Peranginangin.
"Jopi Peranginangin itu jangan terus dilengketkan dengan aktivis LSM dalam konteks pembunuhan itu. Dia selaku pribadi dan preman. Prajurit saya juga sebagai preman, dia okum prajurit nakal. Jangan dibenturkan seolah-olah ada benturan TNI dan LSM. Tapi antar dua orang yang tidak kenal dan kebetulan ada yang tersinggung," kata Moeldoko usai rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Seperti diketahui, mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik tersebut meninggal dunia setelah ditikam oknum anggota TNI, Praka J, di kawasan Kemang Selatan pada Sabtu (23/5/2015) dini hari.
Menurut Moeldoko kasus tersebut murni kasus pribadi, bukan institusi.
"TNI tidak bersinggungan dalam arti melakukan perlawanan dengan LSM. Kami akomodatif. Mohon dibedakan antara pribadi dengan LSM," katanya.
Moeldoko mengatakan TNI mendukung proses hukum terhadap pelaku.
"Proses hukum kita dukung," kata Moeldoko.
Tersangka penusuk Jopi sudah diamankan anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, namun kasusnya dilimpahkan ke institusi POM TNI AL.