Menkumham Resmi Pecat Sipir Penjara yang Bantu Freddy Budiman

Senin, 08 Juni 2015 | 12:19 WIB
Menkumham Resmi Pecat Sipir Penjara yang Bantu Freddy Budiman
Menkumham sidak ke Lapas Banceuy, Bandung. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly resmi memecat petugas Lapas Narkotika Klas II A Cipinang, Jakarta Timur, Imron yang terlibat jaringan narkotika Freddy Budiman. Pencopotan itu resmi dilakukan, Senin (8/6/2015) hari ini

Yasonna langsung mencopot pakaian dan topi baret yang dikenakan Imron dalam apel pagi di Lapangan Kementerian Hukum dan HAM.

Dalam apel itu, Yasonna juga memberikan penghargaan kepada dua petugas Lapas Kota Baru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mereka yakni, Rachmat Arif Wicaksono dan Herdaus yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba ke dalam Lapas.

"Ini adalah pesan, disisi lain kita membarikan penghargaan kepada petugas kita, ada dua orang dari Kalimantan Selatan yang berhasil menggagalkan narkoba ke dalam Lapas. Dan menghukum berat petugas-petugas kita," kata Yasonna di Lapangan Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2015).

Yasonna mengaku merasa berat harus memberhentikan salah satu petugas yang terlibat dalam pusaran peredaran narkoba di dalam Lapas. Namun, menurutnya ini harus tetap dilakukan sebagai pesan dan peringatan kepada seluruh jajaran di Ditjen PAS untuk benar-benar serius memberantas narkoba dalam Lapas.

"Buat saya ini sesuatu yang sangat berat, melakukan, pemberhentian orang. Dan saya sengaja melakukan upacara sebagai suatu pesan dan peringatan kepada seluruh jajaran agar mereka betul-betul menjaga. Kita harus merapatkan barisan, ganjaran dan hukuman akan kami berikan," tutupnya.

Menurut Politikus PDIP itu, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia perang melawan narkoba. Kata Yasonna, seluruh jajaran Kemenkumham khususnya di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan akan membantu menyukseskan program pemerintah itu.

"Negara ini perang melawan narkoba. Kita berikan hukuman yang seberat-beratnya sampai kita menuai tekanan Internasional. Kita sangat tegas dan keras dalam mencoba membina aparatur dan staf kita yang ikut terlibat di dalamnya. Karena di dalam lapas kita itu banyak pengguna narkoba yang aktif, bahkan di dalamnya banyak kurir bandar-bandar besar," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI