Suara.com - Penembak jitu asal Inggris, yang memegang rekor dunia atas jarak tembakannya, Sersan Craig Harrison mengaku kerap dihantui oleh para korbannya.
Craig yang sudah bertugas selama 23 tahun sebagai penembak jitu mengungkapkan, hingga kini tak bisa lepas dari ingatan para korban yang dibunuhnya.
“Saya bisa mencium (aroma) mereka. Saya bisa melihat mereka. Setiap orang yang saya bunuh,” ungkapnya kepada ABC News, seperti dilansir Independent, Minggu (7/6/2015).
Pemerintah Inggris menugaskan Craig ke sejumlah medan perang dari Irak, Afghanistan dan konflik di Balkan.
Pada penugasan terkahir di Balkan inilah, Craig mulai divonis menderita post-traumatic stress disorder (PTSD).
Para penderita PTSD seperti Craig, disebabkan oleh pengalaman yang luar biasa yang berhubungan dengan ancaman kematian, kondisi dan luka fisik. Penderita biasanya kerap mengalami halusinasi akan kematian.
Craig juga pernah menuntut Kementerian Pertahanan Inggris karena secara tidak langsung ikut menyumbang kekhawatiran dirinya dengan mengungkap identitasnya saat masuk dalam catatan Guinness World Records.
Dia adalah penembak jitu dengan jarak terjauh di dunia yang mencapai 2,474 meter saat menembak mati salah seorang korbannya.
Craig sempat mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah Inggris saat akhirnya diberhentikan dari semua tugasnya.
“Mereka bahkan tak pernah mengucapkan terima kasih,” ujar Craig.