Dubes RI untuk Malaysia Paparkan Kiat Sukses WNI di Perantauan

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 08 Juni 2015 | 03:20 WIB
Dubes RI untuk Malaysia Paparkan Kiat Sukses WNI di Perantauan
TKI yang dideportasi Malaysia lewat Nunukan. (Antara/M. Rusman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno berpandangan bahwa warga negara Indonesia (WNI) yang merantau bekerja ke luar negeri punya kesempatan meraih hidup layak asalkan mau kerja keras dan mematuhi aturan yang berlaku di negara tempatnya menetap.

"Saya rasa WNI di luar negeri seperti di Malaysia punya kesempatan untuk berhasil dan bisa meraih kehidupan yang layak," ucap Dubes Herman saat bersilahturahmi dengan sejumlah organisasi massa dan komunitas Indonesia yang ada di Malaysia di Gedung KBRI Kuala Lumpur, Minggu (7/6/2015).

Dubes Herman menyampaikan bahwa selama punya tangan dan kaki tentulah besar harapan kita untuk dapat bekerja keras sehingga dapat meraih kesuksesan.

"Orang yang secara fisik kurang memadai saja dapat bekerja dengan baik. Jadi tidak ada alasan bagi kita yang secara fisik lengkap tapi tak bisa meraih kesuksesan tersebut," ucapnya.

Bagi Dubes, WNI harus mencontoh masyarakat Tiongkok yang banyak meraih kesuksesan di sejumlah negara. "Kita harus mencontoh keberhasilan masyarakat Tiongkok tersebut yang tentunya dimulai dengan kerja keras, rajin dan hemat.

"Ada pepatah yang menyebutkan bahwa "rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya. Oleh karenanya, kita harus rajin dan hemat agar bisa sukses dan meraih kehidupan layak," ucapnya.

"Saya ingin WNI diperantauan saat pulang ke Tanah Air membawa keberhasilan," tambahnya.

Menurut dia, sukses yang diraih itu setidaknya untuk individu masing-masing. Namun bila kesuksesan itu turut mampu membuka lapangan kerja buat sesama WNI maka tentulah lebih baik.

Sementara itu, Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono pertemuan pihak KBRI Kuala Lumpur dengan pihak komunitas masyarakat Indonesia di Malaysia adalah sangat baik.

Namun demikian, Hermono menekankan organisasi massa, paguyuban ataupun komunitas Indonesia yang ada di Malaysia harus mempunyai visi dan misi jelas yang dituangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya.

Dengan adanya misi dan misi yang jelas tersebut maka keberadaannya bisa menjadi alat diplomasi dalam memperjuangkan kepentingan WNI serta mampu lebih mengeratkan hubungan antar dua negara ini.

"Saya juga mengingatkan agar aturan yang berlaku di negara ini harus diperhatikan dengan baik demi menjaga hubungan baik dua negara," ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut sejumlah organisasi tampak hadir seperti Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), Ikatan Komunitas Merah Putih (IKMP), Permai, Ikatan Keluarga Madura (IKMA), serta sejumlah organisasi lainnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI