Ikhsan, 'Profesor' Batu Akik dari Rawa Bening

Siswanto Suara.Com
Minggu, 07 Juni 2015 | 18:34 WIB
Ikhsan, 'Profesor' Batu Akik dari Rawa Bening
Pedagang batu akik di Jatinegara, Jakarta Timur. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah selesai kuliah di Universitas Jayabaya mengambil jurusan ekonomi perusahaan, dia yang sempat bekerja di sebuah perusahaan swasta selama enam bulan memutuskan untuk fokus berdagang batu.

Meski berdagang batu, dia juga tetap menjalani hobi sebagai kolektor batu dan ternyata kesukaan ini menurun pada anak pertama.

"Seperti kata orang, yang paling enak itu jika bekerja seiring dengan hobi, dan bersyukur sekali saya merasakan itu. Jika ada batu bagus, biasanya saya simpan dulu untuk dipandang dan dilihat-lihat, nanti jika sudah bosan baru dijual," kata Ikhsan sambil tertawa.

Lantaran kemahirannya yang sudah diakui itu, Ikhsan pun tidak memungkiri mendapatkan sejumlah keuntungan.

Tangan dinginnya yang andal dalam memilih batu sering digunakan rekan sesama pebisnis ketika memilih bahan.

"Batu yang saya pilih (masih bahan berbentuk butiran) sering diambil teman. Batu yang dengan harga per butir Rp50 ribu bisa melonjak jadi Rp500 ribu ketika sudah masuk lemari kaca," kata dia.

Konsumen yang datang pun beragam, mulai dari artis, pejabat, hingga anggota DPR. Mereka turut memperbaiki kesejahteraannya sejalan dengan bertambahnya pundi-pundi uang.

Tak terhenti di situ, saat ini Ikhsan juga kebanjiran permintaan menjadi juri kontes batu di beberapa kota di Indonesia.

Padahal, dia sama sekali belum pernah mengeyam pendidikan formal terkait dengan batu alam.

"Sekolah mengenai batu ini adanya di Hong Kong, itu pun khusus untuk batu mulia, yang batu akik belum ada. Ke depan, saya dan rekan-rekan mendorong ada sekolahnya dengan menggaet kalangan autodidak dan gemolog dari pemerintah," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI