Salah Sebut Kelahiran Sukarno, Ridwan: Itu Taktik Jokowi

Minggu, 07 Juni 2015 | 16:50 WIB
Salah Sebut Kelahiran Sukarno, Ridwan: Itu Taktik Jokowi
Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di acara Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Rabu (8/4). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai kesalahan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan di acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015), merupakan kesengajaan. Menurut Ridwan hal itu merupakan upaya Jokowi agar diperhatikan keluarga mendiang Presiden Sukarno.

"Ya sebenarnya nggak salah dia, sengaja begitu untuk memancing komunikasi dengan anak-anak Bung Karno. Nanti kan anak-anak Bung Karno bereaksi dan jadinya ketemu," kata Ridwan dalam diskusi bertajuk Ibu Kota Pindah ke Mana di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta, Minggu (7/6/2015).

Menurut Ridwan setelah acara Kongres PDI Perjuangan di Bali beberapa waktu yang lalu, komunikasi antara Megawati Soekarnoputri dan Jokowi merenggang. Karena itu, menurut Ridwan, Jokowi sengaja membuat kesalahan.

"Kan setelah kongres Bali komunikasi terganggu, ini cara dia tembak dengan Bung Karno lahir, di Blitar, kan Sukmawati bereaksi," ujarnya. "Jadi dia pakai taktik menabrak strategi yang dipasang, taktiknya nggak gini kalau mau ketemu keluarga Bung Karno."

Seperti ini ucapan Jokowi yang kemudian menjadi perbincangan hangat tersebut. "Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, Bapak Bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar," kata Jokowi.

Acara Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Blitar ketika itu dihadiri Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Menko PMK Puan Maharani, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan mantan Wapres Boediono, serta sejumlah pejabat tinggi negara lainnya.

Setelah kasus tersebut jadi perbincangan publik, anggota Tim Komunikasi Publik Presiden, Sukardi Rinakit, mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas salah ucap Jokowi.

"Kesalahan itu sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggung jawab saya. Karena ketika Presiden sedang menyusun pidato tersebut, beliau bertanya pada saya tentang Blitar. Saya menjawab bahwa Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar. Presiden waktu itu meminta saya untuk memeriksa karena seingat beliau, Bung Karno lahir di Surabaya," kata Sukardi dalam pernyataan pers yang diterima Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI