Suara.com - Untuk menangani kasus pembunuhan Muhammad Muis, lelaki asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Polres Jakarta Timur bekerjasama dengan tokoh Madura yang berada di Jakarta, Minggu (7/6/2015).
"Jadi kita tidak pakai penangkapan dan pengejaran. Memang ada dua tim untuk kasus ini, dengan pemburuan dan tim penggalangan kepada tokoh Madura, mudah-mudahan bisa menyerahkan diri dalam waktu dekat," ujar kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq kepada Suara.com.
Kerja sama dengan tokoh Madura diharapkan dapat membuat tersangka cepat sadar diri.
Faroq menekankan polisi sudah mengantongi identitas tersangka. Itu sebabnya, kata dia, lebih baik tersangka segera keluar dari tempat persembunyian.
Menurut informasi yang diperoleh polisi, sebelum mengeksekusi korban, tersangka juga tinggal di sekitar kos korban.
Faroq mengatakan motif kasus ini akan terungkap setelah tersangka ditangkap.
Faroq menambahkan belum mengetahui motif pembunuhan ini. Namun, dari analisis awal, pelaku membunuh korban karena dendam.
"Tapi analisa sementara, dari luka dan lain-lain, ada sedikit dendam," ujar Faroq.