Awas, Marak Pencurian Anjing Peliharaan di Jakarta

Minggu, 07 Juni 2015 | 11:04 WIB
Awas, Marak Pencurian Anjing Peliharaan di Jakarta
Kampanye perlindungan bagi hewan peliharaan di CFD, Minggu (7/6) di Bundaran HI. (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komunitas penyelamat hewan peliharaan, Animal Defenders ‎menyerukan perlindungan bagi hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing. Anjing dianggap hewan yang perlu dilindungi dan tidak boleh dikonsumsi.

‎"Anjing adalah hewan yang tidak boleh dimakan, selain dilindungi daging anjing juga tidak bagus untuk kesehatan karena banyak mengandung penyakit. Bahkan dalam agama Islam itu diharamkan," kata Daud Hidayat, pengurus komunitas Animal Defenders‎ di MH Jalan Thamrin saat car free day, Minggu (7/6/2015).

‎Dia menuturkan, sampai sekarang masih banyak masyarakat yang mengonsumsi daging anjing. Bahkan di sejumlah daerah, mengonsumsi anjing ini dianggap sebagai bagian dari tradisi, namun hal itu dinilai salah.

"Di beberapa daerah, sejumlah masyarakatnya mengatakan makan daging anjing itu sebagai adat. Menurut saya itu suatu budaya yang salah dan harus ditinggalkan," ujarnya.

Bahkan menurutnya, di Jakarta juga marak terjadi pencurian anjing peliharaan untuk dikonsumsi.

‎"Anjing dicuri dan dimasukin dalam karung dan digebuk (pukul) sampai mati kemudian dibakar," ungkapnya.

Menurutnya, di sejumlah daerah masyarakatnya juga gemar mengonsumsi daging anjing, diantaranya adalah beberapa wilayah di Kalimantan. Sedangkan daerah yang paling banyak memakan daging anjing adalah di Manado, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara.

"Yang paling banyak kami temukan warga makan daging anjing di Manado dan Sumatera Utara. Kami tegaskan, anjing, kucing bukan untuk dimakan. Kami tidak akan menghentikan kampanye sampai persoalan ini (orang berhenti makan daging anjing) tuntas," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI