Suara.com - Novak Djokovic menaklukkan Andy Murray dengan skor 6-3, 6-3, 5-7, 5-7, 6-1, Sabtu (6/6), untuk mencapai final Prancis Terbuka untuk ketiga kalinya dan berpeluang melengkapi koleksi gelar Grand Slamnya.
Petenis peringkat satu dunia itu, yang menyingkirkan juara sembilan kali Rafael Nadal di perempat final, akan menghadapi unggulan kedelapan asal Swiss Stan Wawrinka pada pertandingan puncak yang berlangsung Minggu.
Setelah pertandingan semifinal menegangkan mereka dihentikan karena ancaman badai pada kedudukan 3-3 di set keempat pada Jumat, Murray menyamakan kedudukan sehingga kedua petenis itu masing-masing memenangi dua set.
Namun petenis Serbia itu tampil gemilang pada set penentuan untuk menorehkan kemenangan kedelapan beruntunnya atas petenis Swiss 28 tahun itu, yang juga ia kalahkan di final Australia Terbuka Januari silam.
Kemenangan pada Minggu akan membuat Djokovic menjadi orang kedelapan yang memenangi keempat Grand Slam utama dan membuat dirinya sudah separuh jalan untuk mengukir langka di kalender Grand Slam, pencapaian yang hanya pernah diraih oleh dua orang, terakhir diukir oleh legenda tenis Australia Rod Laver pada 1969.
"Game pertama di set terakhir begitu krusial dan kemudian saya mulai bermain lebih baik," kata Djokovic.
"Ini merupakan pertandingan yang sangat sulit. Saya memulainya dengan baik, saya solid dan agresif namun Andy bangkit dengan kepercayaan diri." Minggu akan menjadi final Grand Slam ke-16 bagi pemegang koleksi delapan gelar, Djokovic.
Petenis Serbia itu juga kini memiliki rekor 41 kemenangan berbanding dua kekalahan pada 2015, serta memperpanjang laju kemenangannya menjadi 28 kemenangan.
Bagi Murray, ini merupakan kekalahan ketiga di semifinal Roland Garros yang berarti Britania Raya masih harus menanti finalis pertama mereka sejak Bunny Austin mencapainya pada 1937.
Djokovic menyapu dua set pertama tanpa menghadapi satu pun 'break point.' Namun Murray menemukan penampilan yang mengubah momentum pada set ketiga, untuk membuat dirinya belum tersingkir di pertandingan ini.
Hal itu sempat membuat Djokovic harus meninggalkan lapangan untuk mengambil 'medical timeout' yang panjang dan hanya enam game yang dapat dimainkan sebelum langit mulai gelap dan terdapat kemungkinan datangnya badai, yang membuat kedua petenis harus kembali ke hotelnya masing-masing setelah bertanding selama tiga jam delapan menit.
Tiga 'love game' menyusul pada Sabtu sebelum reli 33 pukulan membantu Murray untuk mematahkan serve Djokovic untuk unggul 6-5, dan berpeluang untuk menyamakan kedudukan set di semifinal.
Unggulan ketiga itu membuka jalan untuk dimainkannya set kelima mereka untuk ketiga kalinya, dan yang pertama sejak final AS Terbuka pada 2012, di mana Murray meraih gelar Grand Slam perdananya.
Namun Djokovic tiba-tiba menemukan kembali ketajamannya untuk mematahkan serve sang lawan dan unggul 2-0.
Skor kemudian segera berubah menjadi 5-2 dengan dua break, dan petenis Serbia itu menuntaskan pertandingan dengan ace kedelapannya setelah bertanding lebih dari empat jam. (Antara)