Suara.com - Sejauh ini, Partai Golkar masih belum bisa mendaftar ikut serta dalam pilkada serentak yang akan digelar Desember 2015. Pasalnya, KPU memutuskan supaya peserta yang mendaftar berasal dari kepengurusan partai yang disahkan lewat SK Menkumham.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Golkar hasil Munas Bali, Setya Novanto, berharap agar Golkar bisa segera benar-benar menjalani islah dan mengikuti aturan itu. Hal itu agar partai berlambang beringin tersebut bisa bersatu dan mengikuti pilkada serentak.
"Menurut saya, ini semuanya akan berakhir. Karena saya tahu betul bahwa keluarga besar Golkar punya visi untuk kebersamaan," kata Setya yang juga adalah Ketua DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/6/2015).
Diketahui saat ini, kedua kubu sudah mengirimkan masing-masing tim untuk perundingan islah sementara, sekaligus merumuskan kriteria calon peserta pilkada dari Partai Golkar. Setya sendiri tercatat menjadi anggota Tim Pengarah untuk Tim Islah Golkar versi Munas Jakarta.
"Saya menghormati Pak Ical dan Pak Agung yang sudah berusaha keras. Tinggal diikuti dengan tim yang dipercaya kedua belah pihak, untuk bisa selesai dalam waktu dekat," tambahnya.
Setya sendiri mengaku belum bisa memastikan, Golkar kubu mana yang akan bisa ikut pilkada. Sementara sejauh ini, Golkar versi Munas Jakarta pimpinan Agung Laksono mengklaim sudah memiliki SK Menkumham.
Yang pasti, Setya berharap ada jalan keluar yang ditemukan antara kedua tim perumus kriteria pilkada dari Partai Golkar itu, sehingga ada islah di tengah dualisme Partai Golkar ini.
"(Itu) Namanya musyawarah," tegas Setya.
Dualisme Golkar, Setya Novanto: Ini Semua Akan Berakhir
Jum'at, 05 Juni 2015 | 20:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sudah 18 Tahun, Pemerintah Masih Kesulitan Buru Utang Rp2,23 Triliun Lumpur Lapindo ke Grup Bakrie
28 Oktober 2024 | 10:29 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI