Suara.com - Pihak DPR RI masih menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyerahkan nama calon Panglima TNI yang baru. Calon Panglima TNI baru ini diperlukan untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun per Agustus 2015.
"Sampai sekarang belum ada namanya. Kita menunggu. Tapi ini sepertinya (baru akan mulai) setelah acara Presiden di Solo (perkawinan anak Jokowi). Mudah-mudahan bisa ada titik terang (setelah acara itu)," kata Setya di DPR, Jakarta, Jumat (5/6/2015).
Menurut Setya, soal pengisi jabatan Panglima TNI itu sendiri merupakan hak prerogatif Presiden. Begitu pun soal penggiliran antar-angkatan untuk mengisi jabatan itu, Setya menilai hal itu juga merupakan hak prerogatif Presiden.
"Itu adalah hak prerogatif Presiden. Bahwa kita menghargai apa yang diputuskan Presiden," ungkap politisi Golkar tersebut.
Setelah nama calon tersebut diajukan, menurut Setya lagi, barulah DPR RI melalui Komisi I akan melakukan uji kelayakan atau seleksinya. Setelah itu, akan dikembalikan lagi kepada Presiden untuk tindaklanjutnya.
"Pada akhirnya akan diseleksi di DPR yang nanti menerima atau menolaknya," ujar Setya.
Ketua DPR: Usai Acara di Solo Mudah-mudahan Ada Nama Panglima TNI
Jum'at, 05 Juni 2015 | 16:02 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sepak Terjang Alwin Jabarti Kiemas: Mafia Judi Online Komdigi, Sepupu Puan Maharani?
26 November 2024 | 12:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
News | 22:16 WIB
News | 20:39 WIB
News | 20:34 WIB
News | 19:57 WIB
News | 19:56 WIB