Suara.com - Pemerintah Korea Selatan mengkonfirmasi korban tewas warganya akibat virus gangguan pernapasan asal Timur Tengah (MERS) bertambah menjadi 4 orang. Dia adalah seorang lelaki.
Lelaki itu berusia 76 tahun yang sebelumnya dikarantina bersama puluhan pasien lainnya yang dinyatakan positif terkena MERS. Lelaki itu meninggal, Jumat (5/6/2015) ini.
Catatan terakhir pemerintah, ada 41 warga Korsel yang dinyatakan positif MERS. Mereka dikarantina. Sementara lebih dari 1.300 sekolah dari TK sampai perguruan tinggi tutup.
Sementara ada 1.500 orang yang sudah dikarantina karena dicurigai pernah kontak langsung dengan orang-orang positif MERS.
"Banyak warga yang khawatir akibat situasi ini," kata Presiden Park Geun-hye dalam pernyataanya beberapa waktu lalu.
MERS muncul karena virus korona dari keluarga yang sama dengan penyebab SARS (Gejala Pernafasan Sangat Akut), yang muncul pada 2002-2003 dan menewaskan sekitar 800 orang di seluruh dunia.
MERS menimbulkan tingkat kematian jauh lebih tinggi, yaitu 38 persen, demikian menurut badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Health Organisation (WHO), namun juga menyebar lebih lambat dibandingkan SARS dari orang ke orang dan membuatnya sekarang tidak terlalu mengancam. (Time/Aljazeera)