Suara.com - Usai mantan Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara Dahlan Iskan diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jumat (5/6/2015), berlangsung kejadian menghebohkan.
Salah seorang kameraman TV swasta terjatuh lantaran mengejar Dahlan untuk meminta wawancara.
Melihat ada kameramen tergeletak di lantai, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara pun berhenti.
"Aduh, minta maaf, minta maaf, minta maaf," kata Dahlan.
Setelah itu, ada kejadian lagi. Dahlan salah membuka pintu mobil. Dia mengira mobilnya terparkir di depan pendopo kejati. Padahal, mobil Dahlan berada di halaman parkir depan gedung.
"Salah Pak, di depan," kata staf Dahlan.
Seperti kemarin, Dahlan tidak mau memberikan penjelasan soal materi pemeriksaan kepada wartawan. Ia kelihatan linglung dan hanya bilang diperiksa sebagai saksi.
"Iya, saya sudah memenuhi dalam kapasitas saya sebagai saksi untuk memberikan kesaksian, saya tidak menghitung ya," kata Dahlan sambil berjalan menuju mobil.
Seperti diketahui, kasus ini berawal dari pembangunan megaproyek Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap 21 unit Gardu Induk Jawa-Bali-Nusa Tenggara PT. PLN Persero tahun anggaran 2011-2013 yang sudah dimulai pada Desember 2011. Proyek yang mencapai Rp1,063 triliun itu belakangan diketahui justru terbengkalai, padahal dijadwalkan harus sudah selesai pada Juni 2013.
Terkait kasus ini, jaksa telah melimpahkan ke penuntutan. Kejaksaan sudah menetapkan 15 tersangka, sembilan orang di antaranya merupakan pegawai PLN. Kasus ini rencananya segera masuk ke persidangan.