Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 2.727 orang mengungsi dari letusan Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara sampai, Kamis (4/6/2015) sore. Mereka berasal dari desa.
Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan para pengungsi berasal dari desa di sisi selaltan dan tenggara kawah Sinabung. Sementara saat ini terjadi peningkatan status gunung menjadi Awas level 4.
Sutopo merinci ada sebanyak 963 jiwa atau 218 kepala seluarga dari warga Desa Tiga Pancur yang mengungsi ke Pos Paroki. Sementara 1.108 jiwa (381 KK) dari Desa Gurukinayan mengungsi ke Pos KNPI Kabanjahe, 256 jiwa (68 KK) asal Desa Pintu Besi mengungsi ke Pos Pendopo Kantor Bupati Karo, dan 400 jiwa warga Desa Berastepu mengungsi ke Pos Serbaguna Simpangempat.
"BPBD Karo telah mendirikan dapur umum, posko pengungsi di 4 titik, 13 tenda pengungsi dan mencukupi kebutuhan dasar pengungsi," papar Sutopo kepada suara.com dalam pernyataan tertulisnya, Kamis sore.
Kata dia, pendataan masih dilakukan BPBD. Tim Reaksi Cepat BNPB pun terus memberikan pendampingan BPBD Karo. Sementara aktivitas masyarakat di Kabupaten Karo berjalan normal.
Sebelumnya, peningkatan status dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) sejak Selasa (2/6/2015), pukul 23.00 WIB. Namun itu diklaim tidak membuat warga Sinabung panik. Masyarakat sudah cukup beradaptasi dengan erupsi Sinabung yang meletus sejak Agustus 2010.
"Aktivitas Sinabung terus dipantau. Teramati guguran lava pijar dari puncak sejauh 1-2 km ke arah selatan dan 1 km ke tenggara. Terjadi 42 kali guguran dan tremor menerus," paparnya.