Pemerintah Jakarta Tandai Gedung Bertingkat Rawan Kebakaran

Siswanto Suara.Com
Kamis, 04 Juni 2015 | 11:32 WIB
Pemerintah Jakarta Tandai Gedung Bertingkat Rawan Kebakaran
Armada pemadam kebakaran bernama mobil tangga dikerahkan ke Wisma Kosgoro (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menempelkan stiker bertuliskan "Gedung Ini Tidak Aman Kebakaran" pada dua gedung bertingkat di wilayah Ibu Kota.

"Sampai dengan saat ini, ada dua gedung yang sudah kita pasangi stiker. Pemasangan stiker itu dilakukan di gedung yang tidak memenuhi prosedur keselamatan kebakaran," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Subedjo di Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Menurut dia stiker penanda gedung tidak aman dari kebakaran itu dipasang di Wisma Bumi Putera di Jalan Jenderal Sudirman dan gedung Pelni di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Dari dua gedung itu, hanya pemilik gedung Wisma Bumi Putera yang mengajukan permohonan pencabutan stiker, karena pihaknya telah melakukan perbaikan sistem proteksi kebakaran internal gedung," ujar Subedjo.

Dia menuturkan pemasangan stiker penanda itu dilakukan agar masyarakat dan penyewa ruangan mengetahui dan bisa menyampaikan keberatan mengenai tidak adanya proteksi kebakaran di gedung tersebut.

"Pemasangan stiker ini diharapkan dapat memberikan sanksi sosial bagi para pemilik dan pengelola gedung, sehingga pemilik atau pengelola gedung dapat segera bereaksi untuk memperbaiki sistem proteksi kebakaran," tutur Subedjo.

Stiker tersebut, dia menjelaskan baru dapat dicabut apabila Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta telah melakukan verifikasi dan menyatakan gedung itu telah memiliki sistem proteksi kebakaran yang memadai dan berfungsi baik.

Dia mengatakan pemerintah daerah memberi waktu hingga dua bulan kepada pemilik atau pengelola gedung untuk memperbaiki sistem proteksi kebakaran mereka.

"Setelah dua bulan, selanjutnya kami akan memeriksa apakah seluruh sistem proteksi kebakaran tersebut sudah berfungsi dengan baik atau tidak," kata Subedjo. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI