Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan akan memberikan sanksi kepada selaku operator bus Transjakarta, PT. Jakarta Mega Trans, apabila tidak mau melakukan kontrak baru dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama setelah supir mereka mogok kerja untuk menuntut peningkatan kesejahteraan.
"Pasti ada sanksi. Kita akan potong duitnya, ada dendanya. Kalau dia berikutnya (gitu lagi) kita nggak mau pakai dia," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/5/2015).
Ahok mengingatkan kepada semua operator bus yang bekerjasama dengan pemerintah tidak mengancam.
"Saya sudah bilang ke semua operator, kalian jangan ngancam DKI karena DKI sekarang dipimpin (orang) yang tidak korupsi. Saya bisa beli semua bus orang duit kita banyak kok. Kalau Kopami-Kopaja Rp500 juta saya bisa beli 1.000 unit Rp1 miliar. Jangankan itu, Rp1 triliun bisa, beli UPS saja Rp1,2 triliun. Jangan ngancam DKI. Kalau anda ngancam DKI, kita makan bisnis anda," kata Ahok.
Terkait dengan aksi mogok kerja awak Transjakarta koridor 5 dan 7 untuk menuntut peningkatan kesejahteraan pada Rabu (3/6/2015), Ahok mengatakan permasalahan tersebut sudah selesai ditangani.
"Hari ini sudah mulai masuk lagi. Sudah beres. Kontrak baru harus naik. Kita lagi lelang," kata Ahok.