Warga Sleman Heboh Penemuan Batu Bertekstur Kristal

Laban Laisila Suara.Com
Kamis, 04 Juni 2015 | 14:01 WIB
Warga Sleman Heboh Penemuan Batu Bertekstur Kristal
Batu bertekstur kristal yang ditemukan warga Sleman. [suara.com/Wita Ayodhyaputri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juwanto (29) warga Prambanan, Sleman, Yogyakarta membuat heboh lantaran berhasil menemukan batu dengan bertekstur kristal berwarna ungu dengan berat mencapai 3,5 kwintal.

Menurut Juwanto, dirinya pertama kali menemukan bongkahan batu tersebut secara tak sengaja saat mencari rumput akhir pekan lalu.

"Awalnya kemarin Sabtu itu saya lagi cari rumput siang hari, tapi tiba-tiba kok ada burung papasan yang muter-muter di atas batu ini, batunya itu ada di pinggir saluran air di Dusun Lemah Abang, Desa Gambir Sawit. Kira-kira satu setengah kilometer dari sini", kata Juwanto.

Lantaran batu tersebut berukuran besar, akhirnya Juwanto memanggil kakaknya Sayono (38) untuk meminta bantuan mengangkat batu tersebut

Karena penasaran dengan batu tersebut, merekapun lantas mencongkel sebagian batu yang tampak dipermukaan tanah dengan  menggunakan linggis dan ternyata batu tersebut berukuran besar, dengan lebar 70cm dan tinggi 80cm.

Mereka tambah terkejut, karena seetlah diconkel dan melihat isi batu terdapat bongkahan batu seperti kristal berwarna ungu.

"Saya kaget begitu dicongkel batu itu terbelah di dalamnya seperti kristal berwarna ungu, saya sampai bengong", kata Sayono.

 Mengetahui isi batu tersebut mirip kristal, kedua kakak beradik ini pun lantas meminta ijin pada pemilik tanah untuk mengambil batu tersebut, setelah mendapat ijin keduanya kemudian meminta bantuan dua orang lainnya untuk mengangkat dan membawa pulang batu tersebut karena ukurannya yg sangat besar dan sangat berat, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk mengangkatnya.

Kedua pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan ini kini merasa mendapat rejeki nomplok, keduanya berencana tak akan menjual batu tersebut dalam waktu dekat.

Meskipun demikian, keduanya memberikan ijin jika pemerintah akan meneliti batu tersebut, namun dengan syarat penelitian dilakukan di rumah Sayono tempat batu tersebut disimpan. (Wita Ayodhyaputri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI