Suara.com - Dalam waktu dekat kemungkinan pemerintah membentuk badan keamanan cyber nasional untuk mencegah serangan cyber dan menangani kejahatan cyber yang sekarang semakin marak.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM. Hendropriyono menyambut baik wacana pembentukan badan keamanan cyber nasional.
"Ini kan perang dunia maya, kalau dalam simulasi ini kita under attack, maka kita harus menyerang. Karena pertahanan yang terbaik adalah menyerang. Yang perlu diperhatikan adalah keadaan dalam negeri," kata Hendropriyono di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Hendropriyono menekankan yang harus diperhatikan pemerintah setelah membentuk badan tersebut ialah disiplin, harus ada semangat moral dalam menjalankan sistem.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil meminta pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2016 untuk membentuk badan keamanan cyber nasional. Sebab, katanya, negara ini sudah menjadi sasaran cyber crime.
“Kita ini kan banyak sekali menggunakan media sosial kayak Twitter, Facebook dan media sosial lainnya. Nah ini rentan sekali dengan kejahatan cyber. Apalagi di sektor ekonomi ini. Masih ada juga para pejabat-pejabat eselon I yang menggunakan email gratisan seperti gmail.com. Ini kan membahayakan instansi pemerintah nanti bisa di hack. Ini justru jadi peluang bagi para pelaku,” kata Sofyan.
Dikatakan, situasi riil yang terjadi saat ini ialah serangan cyber crime tidak hanya terjadi setiap detik, tetapi milisecond. Serangan ini umumnya menyerang aplikasi gratis dan aplikasi android.
Menurut Sofyan badan keamanan cyber nasional sudah mendesak untuk dibangun agar kerugian negara tidak semakin besar.