Pengamat: Perkelahian Prajurit TNI Tak Mengancam

Rabu, 03 Juni 2015 | 12:28 WIB
Pengamat: Perkelahian Prajurit TNI Tak Mengancam
Pasukan TNI tengah berjaga Jelang KAA. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Militer sekaligus Guru Busar Universitas Pertahanan Salim Said memprediksi kasus perkelahian antar prajurit TNI tidak mempengaruhi kondisi pertahanan negara. Sebab itu adalah ulah prajurit, bukan pimpinan.

Kata dia pelaku perkelahian itu ulah prajurit yang tidak terkontrol. Mereka lepas dari pengawasan.

"Kasus itu tidak terlalu berbahaya bagi pertahanan kita," kata Salim saat berbincang dengan Suara.com, Rabu (3/6/2015).

Salim mengatakan kasus tawuran antar kesatuan sesama TNI belakangan marak terjadi karena pengawasan dan pembinaan yang lemah. Oleh sebab itu, katanya, para atasan mereka harus bertanggungjawab agar tidak terjadi kasus serupa.

‎"Kasus itu biasa terjadi. Ini urusan komandannya, bagaimana kasus ini jangan terjadi lagi. Para komandan kesatuan harus mengontrol dan membina anak buahnya agar lebih disiplin," ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan, pada Minggu (31/5/2015) dini hari, terjadi pertengkaran antara anggota TNI AU dari Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, dengan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah.

Akibat pertengkaran itu, seorang anggota TNI AU bernama Zulkifli, 39, berpangkatnya Serma, anggota Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, meninggal pada Senin, 1 Juni, pukul 21.30. Zulkifli sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSP AU) Hardjolukito, Yogyakarta.

Satu rekannya, Pelda Teguh Prasetyo, anggota Skatek 042 Madiun, yang dirawat di rumah sakit yang sama, masih belum sadarkan diri. Sedangkan, dua anggota TNI AU lain yang juga menjadi korban, masih melakukan rawat jalan di Solo, Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI