Jadikan Anak Sebagai Alasan, Korban Gusuran Kena Semprot Ahok

Rabu, 03 Juni 2015 | 11:37 WIB
Jadikan Anak Sebagai Alasan, Korban Gusuran Kena Semprot Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara resmi membuka pusat jajanan kuliner Lenggang Jakarta di kawasan IRTI Monas Jakarta, Jumat (22/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak kuasa menahan emosi saat menerima kedatangan warga korban penggusuran Pinangsia, Jakarta Barat, di Balai Kota, Rabu (3/5/2015). Lelaki yang akrab disapa Ahok itu kesal saat ada seorang ibu yang dinilainya memanfaatkan anak-anak untuk melakukan protes.

Sebenarnya, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyediakan rumah susun (rusun) di kawasan Marunda, Jakarta Utara, untuk mereka tempati. Namun, warga Pinangsia korban penggusuran itu meminta agar Pemprov DKI menyediakan rusun yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka semula.

Mereka beralasan, rusun di Marunda jauh dari lokasi usaha dan tempat kerja mereka. Bahkan, ada seorang ibu yang menjadikan lokasi sekolah anak-anaknya sebagai alasan keberatan mereka pindah ke rusun di Jakarta Utara tersebut.

Si ibu, sambil menggandeng tiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah mendatangi Ahok. Ia menunjukkan prestasi gemilang yang diraih anak-anaknya di sekolah dekat tempat tinggal mereka yang digusur.

"Pak ini lho Pak, anak-anak kami berprestasi di sekolah. Mereka tidak bersedia pindah sekolah karena sudah sangat berprestasi di sana," ujar si ibu sambil menunjukan beberapa lembar kertas kepada Ahok.

Alih-alih iba, Ahok justru kesal. Ahok menilai, orang itu memanfaatkan anak-anak.

"Kalian semua itu memperalat dan memanfaatkan anak kecil, tahu nggak," ujar Ahok dengan nada tinggi sehingga menarik perhatian orang-orang di sekitar lokasi.

Sejumlah staf pengamanan dalam (pamdal) pun mulai merapat untuk mengamankan kondisi. Kemudian, Ahok mengkritik cara-cara yang dilakukan kelompok tertentu untuk menggalang massa dalam melakukan aksi.

"Saya ini sudah (menjabat) dua setengah tahun di sini. Saya itu sudah tahu lah mainnya JMK (Jaringan Masyarakat Miskin Kota-red) itu seperti apa, mainnya Gugun (koordinator aksi unjuk rasa warga Pinangsia) itu seperti apa, kalian semua tuh sama aja. Sama aja kalian itu sudah memakai tanah negara dan itu namanya liar," ujar Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI