Suara.com - Suasana duka masih menyelimuti rumah di Jalan Nusa Indah, RT 12, RW 9, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (2/6/2015) malam. Rumah ini merupakan rumah anggota TNI AU Sersan Mayor Zulkifli yang meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah anggota Kopassus di Kafe Bimo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/5/2015).
Oleh tetangga, kepribadian Zulkifli dikenal sebagai orang yang ramah. Selain itu, dia juga sering ikut kegiatan sosial.
Ketua RT Suratno kaget begitu mendengar kabar Zulkifli meninggal dunia pada Senin (1/6/2015) malam.
“Beliau itu orangnya baik, ramah terus sering ngobrol juga kok sama tetangganya. Saya kaget juga, terakhir dengar kabarnya kalau beliau mengalami kecelakaan dan sedang kritis di rumah sakit. Terus Senin malam sekitar jam sembilanan gitu katanya meninggal saya juga kaget,” kata Suratno kepada Suara.com, Selasa (2/6/2015) malam.
Di Ciracas, kata Suratno, Zulkifli tidak pernah terlibat masalah apapun dengan tetangga.
”Engga, enggak pernah ada marah-marah atau punya musuh sama sekali di lingkungan sini. Dia orangnya enggak neko-neko kok. Baik banget beliau itu. Keluarganya juga baik,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mutia salah seorang tetangga almarhum. Ia mengaku keluarga dari Zulkifli sangat baik dengan warga sekitar dan sering membantu warga dalam berbagai kegiatan.
“Ya kalau almarhum lagi enggak ada tugas ya sering bantu warga. Misalnya kayak kerja bakti sama-sama di sini. Istri dan anaknya juga baik kok enggak macem-macem,” Suratno menambahkan.
Zulkifli meninggalkan satu orang anak laki-laki bernama Rifki Prayuda yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMA dan istri tercinta bernama Kartika Ika Dewi.
Komando Pasukan Khusus mengakui anggotanya terlibat dalam perkelahian dengan anggota TNI AU di Kafe Bimo.