Suara.com - Kepala Pusat Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menceritakan awal mula terjadinya kasus pengeroyokan terhadap empat anggota TNI AU di Kafe Bimo, Sukoharjo, Jawa Tengah. Akibat pengeroyokan ini, salah satu anggota TNI AU, Serma Zulkifli, meninggal dunia pada Senin (1/6/2015) malam.
Keributan bermula setelah empat anggota TNI AU selesai karaoke untuk acara perpisahan mereka.
“Kejadian itu setelah karaoke di salah satu kafe pada tanggal 30 Mei. Awalnya, biasa anak muda, plotot-plototan, kemudian bisa damai. Tapi setelah pulang, saat malam, mereka dihadang dan ada pemukulan. Empat orang menjadi korban, satu orang meninggal," kata Dwi, Selasa (2/6/2015).
Sebelum meninggal, kata Dwi, Zulkifli sempat dirawat di rumah sakit.
Dwi menyerahkan penanganan kasus kepada penegak hukum.
“Kita tunggu penyelidikan. Kita minta kasus ini diproses hukum,” kata Dwi.
Sebelumnya, Kepala Penerangan dan Kepustakaan Lapangan Udara Adisucipto Mayor Sus Hamdi Londong mengatakan tersangka pengeroyok empat anggota TNI AU adalah oknum anggota Kopassus Kandang Menjangan.
"Beliau dan ketiga rekannya ini merupakan korban pengeroyokan oleh oknum anggota grup 2 Kopassus Kandang Menjangan," kata Hamdi Londong.
Londong menambahkan saat ini kasus tersebut ditangani Sub Denpom Solo. Sebanyak 12 anggota Kopassus sudah ditetapkan menjadi tersangka.
"Menurut informasi tadinya ada tiga tersangka, tapi sekarang berkembang menjadi 12 orang, dan sudah ditangani Sub Denpom Solo," kata Londong.