Sepanjang Selasa (2/6/2015) siang, pintu rumah kontrakan sopir taksi Orenz, Muryanto (45), di Jalan Kedung Tomas IV/77, Surabaya, Jawa Timur, tertutup rapat. Pintu rumah baru terbuka saat Suara.com mengetuknya.
Muryanto adalah sopir jujur karena telah mengembalikan uang sebesar Rp10 juta milik penumpang yang ketinggalan di taksi. Tindakan Muryanto sama seperti yang dilakukan supir taksi Express di Jakarta, Suharto (53), yang mengembalikan uang Rp100 juta kepada pemiliknya, akhir pekan lalu.
Peristiwa ini bermula pada Sabtu (30/5/2015) sore, ketika Muryanto mendapat penumpang dari Pondok Candra menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Uang penumpang terjatuh di jok. Setelah Muryanto melapor ke pool, uang diambil oleh pemiliknya pada Minggu (31/5/2015).
Istri Muryanto, Wakaba (41), mengatakan kalau Muryanto sedang tidak di rumah karena sedang bekerja dan baru pulang sekitar pukul 20.00 WIB nanti.
"Setiap harinya suami saya berangkat bekerja pada pukul 04.30 WIB dan pulang pukul 20.00 WIB. Saya yang biasanya bertugas antar jemput," ujarnya.
Wakaba bercerita suaminya tak hanya sekali mengembalikan uang yang ketinggalan di taksi.
Selain uang, kata Wakaba, suaminya juga pernah mengembalikan handphone dan barang berharga milik penumpang yang tertinggal di bangku penumpang atau bagasi.
"Suami saya berprinsip semua rezeki itu ada jalannya, asalkan tidak memiliki apa yang menjadi hak orang lain. Ada memang yang memberi imbalan, tapi oleh suami, semuanya diserahkan ke anak, karena dianggap sebagai rezekinya anak," kata ibu dari dua anak.
Muryanto bekerja di perusahaan Orenz belum lama. Sebelumnya, ia bekerja di salah satu perusahaan travel.
Selama bekerja sebagai sopir taksi, pendapatan Muryanto juga tidak menentu. Jika sedang ramai penumpang, ia bisa memperoleh pendapatan hingga Rp 30 ribu per hari. Namun, jika sepi, pendapatannya bisa kurang dari itu.