Suara.com - Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-Alun Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015).
Jokowi yang memakai pakaian batik bersebelahan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Acara ini juga dihadiri mantan Wakil Presiden Budiono dan istri: Herawati, Wakil Ketua DPR Hidayat Nurwahid, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Presiden Jokowi dalam sambutan mengatakan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Jokowi, untuk bisa mewujudkannya, bangsa Indonesia harus lepas dari mentalitas lama, yakni mental kolonial dan feodal.
"Mentalitas lama itu harus hilang, agar keadilan yang sesungguhnya bisa terwujud, terutama bagi kaum nelayan, PRT dan buruh," ujar Jokowi.
Jokowi sendiri berada di Blitar hingga pukul 13.00 WIB. Setelah dari Alun-Alun Blitar, Jokowi direncanakan membagikan "kartu sakti: yang menjadi program andalan pemerintah.
Peringatan hari lahir Pancasila ini dilaksanakan dengan menggunakan adat Jawa. Selepas acara seremonial, dilakukan perarakan 30 gunungan yang berisi hasil panen dari seluruh wilayah Kota Blitar.
Tanda tangan manifesto
Jokowi, Zulkifli Hasan, Megawati Soekarnoputri, Samanhudi dan sejumlah menteri yang hadir di peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-Alun Kota Blitar membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap manifesto Ini Baru Indonesia.
Sebelum diteken, Zulkifli menyampaikan isi manifesto Ini Baru Indonesia di hadapan warga yang hadir dalam peringatan Hari Lahir Pancasila.