Suara.com - ISIS, hari Sabtu (30/5/2015), meledakkan sebuah kompleks penjara di Palmyra, kota di Suriah yang dikuasai kelompok tersebut sejak pekan lalu.
Saat diledakkan, penjara dalam keadaan kosong, demikian dikatakan kepala Badan Pemantau Hak Asasi Manusia di Suriah, Rami Abdulrahman. ISIS mengumumkan tentang peledakan tersebut melalui sebuah pernyataan di media sosial.
Pada simpatisan ISIS mengunggah foto asap membumbung tinggi yang diakibatkan ledakan tersebut. Media nasional Suriah tidak memberitakan soal ledakan tersebut.
Penjara tersebut tidak berlokasi di reruntuhan kota kuno di Palmyra. ISIS, yang merebut kota tersebut di awal bulan ini, dilaporkan tidak merusak monumen-monumen berusia 2.000 tahun yang berdiri di tempat tersebut.
Kendati demikian, ISIS sudah dilaporkan melakukan pembantaian di lokasi tersebut. Sedikitnya 20 orang yang dituding memihak pemerintah Suriah dieksekusi mati di sebuah ampiteater kuno di Palmyra. (Reuters)