Suara.com - Penjaga Pantai Italia menyelamatkan sekitar 4.200 imigran dari Timur tengah yang terapung di Laut Mediterania. Mereka berusaha menyeberang menuju Eropa.
AFP, Sabtu (30/5/2015) melansir, mereka mengapung di laut kurang lebih 24 jam. Di antaranya ada 17 mayat di perahu. Pusat Informasi Media Angkatan Laut Italia, saat dihubungi AFP tidak menjelaskan kronologi mereka meninggal.
Hanya saja pihak berwenang Italia menjelaskan ribuan migran itu harus berjuang di cuaca panas di tengah laut. Belum lagi risiko kelapran dan kehausan karena kondisi kapal yang tidak layak. Mereka berdesakan.
Operasi penyelamatan itu dilakukan, Jumat (29/5/2015) kemarin dibantu angkatan laut Jerman dan Irlandia. Mereka dibawah arahan lembaga perbatasan Uni Eropa, Frontex.
AL 3 negara itu menemukan 22 kapal yang berbeda. Termasuk kepal dari Libya di Pantai Selatan Italia.
AFP melansir, jumlah penyelamatan itu disebut yang paling tinggi selama beberapa tahun terakhir. Terakhir, 12 April lalu Italia menyelamatka 3.791 migran, dan 3.690 migran pada 2 Mei.
Secara keseluruhan ada 40 ribu migran yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah. Semisal dari Suriah dan Eritrea. Mereka sudah tiba di Italia awal tahun ini.
Sementara Organisasi Internasional untuk migran (IOM) mencatat ada sekitar 1.770 migran tewas dalam perjalanan berbahaya ke Eropa. IOM menduga banyaknya migran ke Eropa secara ilegal karena situsai buruk di Libya.
"Ini terjadi di banyak gelombang, Anda bisa memiliki beberapa hari di mana tidak ada yang terjadi, maka akan ada sejumlah besar kedatangan pada saat yang sama," Flavio di Giacomo, juru bicara IOM di Italia, kepada AFP.