Buka Pekan Produk Kreatif Daerah, Ahok: Negara Maju Harus Kreatif

Jum'at, 29 Mei 2015 | 17:01 WIB
Buka Pekan Produk Kreatif Daerah, Ahok: Negara Maju Harus Kreatif
Ahok buka PKPD 2015. (Suara.com/ Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuka Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2015 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2015). Acara tersebut diselenggarakan untuk menyambut Hut DKI Jakarta ke-488.

Dalam acara itu, Ahok mengatakan bahwa bangsa yang maju harus memberikan inovasi-inovasi kreatif.

"Kita yakin semua orang yakin negara mau maju harus kreatif. (Namun kalau) kreatif makanan harus lapor BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dulu ya, temasuk kosmetik agar tidak menjadi ada korban," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, kreatifitas yang tidak dapat ditiru antara pengerajin yang satu dengan yang lain ialah batu akik.

"Kadin kita harap bisa di kerjakan ke sekala bisnis, kita selalu sering gelar kreatif daerah produk contohnya bagus-bagus (namun) pemasaran atau nilanya langung tidak masuk. Kita tidak bisa sekedar produk kreatif. Yang paling menarik susah ditiru batu akik," jelasnya.

Setelah membuka acara itu, Ahok diberikan souvenir berupa alat musik Betawi tehyang. Ahok terlihat penasaran dengan alat musik tersebut, dia pun bergegas mempelajari alat musik itu.

PPKD itu diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta yang berkerja sama dengan pihak swasta. Acara itu digelar pada 29 Mei sampai 2 Juni 2015.

Acara yang sudah digelar sebanyak 5 kali selama 5 tahun berturut-turut itu terdapat 247 stand produk-produk industri kreatif. Dari produk fashion, kerajinan, kuliner, batu akik, dan IT. Bahkan ada seni pertunjukan atau komunitas kreatif di sana.

Penyelenggaraan PPKD 2015 kali ini tidak menggunakan biaya APBD DKI 2015. Melainkan dibiayai swasta melalui program CSR. Untuk kios yang akan menampilkan kerajinan-kerajinan tersebut juga tidak dikenakan pajak atau uang sewa oleh pemerintah DKI. Di sana juga tidak ada biaya masuk, alias gratis untuk pengunjung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI