Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram dengan keluhan pedagang kaki lima (PKL) di Lenggang Jakarta, Monumen Nasional (Monas). Ahok bahkan meminta pedagang 'angkat kaki' jika terus mengeluh. Menurut Ahok, masih banyak pedagang di luar Lenggang Jakarta yang memohon untuk dapat berjuala di tempat tersebut.
Sebelumnya, para pedagang di Lenggang Jakarta mengeluh lantaran sepinya pembeli di tempat tersebut.
"Makanya kalau dia (pedagang) ngeluh silakan keluar," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/5/2015).
"Kita promosin terus nih, kenapa nggak laku? ini mirip-mirip Tanah Abang, Blok G, kalau PKL yang (masih dagang) di luar, masih sembarangan ya yang jadi masalah," kata Ahok.
"Banyak yang mau masuk, ngantri yang mau masuk. Itu namanya inkubator," jelasnya.
Diketahui, relokasi tempat khusus PKL melalui program Lenggang Jakarta ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan minum. Kios tersebut nantinya akan diisi oleh 339 PKL yang biasa berdagang di Monas. Para pedagang yang masuk lokasi tersebut juga telah diberikan pelatihan.
Untuk melakukan pembelian jajanan di Lenggang Jakarta, pengunjung hanya bisa menggunakan uang elektronik, layaknya membayar tiket moda transportasi TransJakarta.