Suara.com - ISIS kembali dilaporkan melakukan eksekusi massal di Palmyra, kota kuno di Suriah yang dikuasainya sejak pekan lalu. Kali ini, mereka menghukum mati 20 penduduk lokal di sebuah ampiteater kuno dan meminta warga untuk menonton aksi mereka.
Menurut laporan Badan Pengaman Hak Asasi Manusia di Suriah, keduapuluh orang tersebut ditembak mati di sebuah ampiteater peninggalan Romawi kuno di Palmyra.
Mereka yang dieksekusi ISIS adalah orang-orang yang disinyalir sebagai pendukung pemerintah Suriah.
"ISIS mengeksekusi mati 20 orang dengan menembak mereka di depan warga yang berkumpul di ampiteater Romawi, setelah dituduh berjuang untuk rezim pemerintah Suriah," kata kepala Badan Pemantau Hak Asasi di Suriah, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip oleh AFP.
"ISIS sengaja mengumpulkan orang di tempat itu, untuk menunjukkan kekuatan mereka," lanjut Rami meski laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Para simpatisan ISIS juga menggunakan media sosial untuk mengumumkan jumlah orang yang dieksekusi ISIS di dalam ampiteater tersebut. (Dailymail/AFP)