Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali tertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sembarag tempat. Namun ini diklaim bukan aksi penggusuran.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan PKL yang ditertibkan akan dicarikan lokasi berjualan. Namun bukan di pinggir jalan yang dianggap mengganggu ketertiban umum.
"Kita mau cari lokasi juga sama pendataan, kita bukan menggusur PKL, kita bukan menggusur orang rumah kumuh. Kita menata kamu jangan melanggar aturan cuma orang kan bandel, orang ini bolak-balik," jelas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Ahok meminta Wali kota untuk perlahan menyingkirkan PKL yang berjualan di pinggir jalan. Semisal di kawasan depan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
"Makanya kita minta wali kota pelan-pelan singkirkan. Ini kayak Kota Tua belum ada tempat pengganti, kita tarik ulur-tarik ulur," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengharapkan, para pedagang yang mengais rezeki di Ibu Kota bisa tertib dan mengikuti aturan yang diterapkan. Ahok bahkan tak menyangka dengan pemikiran segelintir orang yang menyebutkan pemerintah Jakarta tidak memikirkan nasib pedagang kecil.
"Kita ingin orang tertib aturan, tertib PKL tertib hunian, tertib lalin-lain. Tapi ini dibolak-balik, seolah-olah kita musuhin. Bukan, justru kita bantu. Kamu bayangkan aja dagang di Lenggang Jakarta nggak bayar sewa. Kalau saya nggak mau ketat, bisa dijual Rp200 juta perunit," ujarnya.