Pelacuran ABG dan Artis, Fahira Idris: Ini Sudah Mengkhawatirkan

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 Mei 2015 | 10:29 WIB
Pelacuran ABG dan Artis, Fahira Idris: Ini Sudah Mengkhawatirkan
Fahira Idris (Dok: pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris menilai saat ini prostitusi semakin meresahkan seiring dengan adanya gaya baru di dalamnya. Solusi atas permasalahan prostitusi, menurutnya, dibutuhkan peraturan perundang-undangan yang tegas untuk menjerat para pelaku di dunia pelacuran. Konsep prostitusi yang dilakukan secara online dan melibatkan artis, kata dia, menjadi masalah yang harus segera ditanggulangi.

"Permasalahan prostitusi sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan. Salah satu yang membuat saya sedih adalah yang terlibat di dalamnya merupakan wanita yang masih sangat muda belia,” kata Fahira Idris dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (28/5/2015).

Fahira Idris menganggap saat ini negara tidak dapat memberikan solusi atas permasalahan prostitusi melalui peraturan yang tegas. Peraturan perundang-undangan saat ini hanya dapat menjerat mucikari dengan hukuman ringan dan tidak mampu memberikan efek jera kepada para pelaku prostitusi, kata dia.

Menurut dia, permasalahan prostitusi disebabkan oleh beberapa elemen, seperti masalah ekonomi, pendidikan, ataupun nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Lapangan kerja yang sempit, meningkatnya angka kemiskinan, pendidikan yang masih sangat minim, juga dapat memicu seseorang untuk terjebak dalam dunia prostitusi.

“Anak muda sering terjebak dengan perkembangan gaya hidup, sehingga mendorong mereka untuk melakukan hal yang mampu memberikan uang yang besar, dan dalam hal ini berasal dari prostitusi,” kata senator dari DKI Jakarta.

Senada dengan Fahira, Bondan Kanumoyoso yang merupakan Sekretaris Departemen Sejarah FIB UI, juga mengatakan bahwa prostitusi ibarat fenomena gunung es.

Munculnya prostitusi dikarenakan pemasalahan ekonomi yang terdapat dalam masyarakat. Bondan juga menjelaskan bahwa saat ini dibutuhkan pendekatan khusus dalam menyelesaikan permasalahan prostitusi, terutama adanya kebijakan berupa peraturan yang jelas dan tegas dari pemerintah sebagai solusi atas prostitusi yang telah ada sejak zaman dulu.

Menyinggung soal solusi mengenai prostitusi, Musni Umar yang merupakan Dosen Sosiologi Fisip UIN Syarif Hidayatullah, berpendapat bahwa dibutuhkan peranan dari pemerintah dan keluarga dalam mencegah prostitusi yang semakin meresahkan apalagi melibatkan anak muda.

“Saat ini prostitusi telah berubah, dari prostitution by needs, menjadi prostitution by greeds,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI