Suara.com - Musim kering panjang atau El Nino diprediksikan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang. Penyimpangan iklim ini disebut-sebut dapat mengancam pasar pangan dunia.
Seluruh dunia tengan mewaspadai fenomena alam tersebut termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo mengaku khawatir dengan adanya fenomena alam tersebut.
Pasalnya sebentar lagi Indonesia akan memasuki masa panen raya. Pihaknya takut jika stok pangan nasional akan terganggun dengan adanya fenomena alam tersebut.
"El Nino ini bikin kita semua deg-degan, perubahan musim kering yang panjang akibatnya semua negara sudah mulai stok pangan sebanyak-banyaknya," kata Jokowi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (27/6.2015).
Oleh sebab itu, Jokowi berencana tahun ini akan menaikkan anggaran untuk sektor Kementerian dari Rp14 triliun pada 2014 menjadi Rp32 triliun pada 2015. Rencananya, pada 2016 aggaran pertanian juga akan ditingkatkan menjadi Rp40-Rp50 triliun. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur seperi bendungan dan sistem irigasi pertanian.
"Kenapa kita bangun infrastruktur pangan seperti bendungan. Karena kita ingin naikkan pangan kita. Kalau pangan berlimpah nggak usah takut El nino. Tapi kalau limit dan masih impor, kita akan deg-degan semua," tegasnya.
Jokowi mengungkapkan saat ini Cina sudah meningkatkan stok kebutuhan pangannya dalam menghadapi El Nino. Indonesia pun akan melakukan hal yang sama.
Agar tiap tahunnya masyarakat tidak selalu diresahkan dengan gejolak harga cabai. Bahkan, dua tahun terakhir harga cabai melejit hingga berkali lipat.
“Yang jelas ini perlu koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan infrastruktur itu bukan lagi taget melainkan sudah menjadi keharusan yang benar-benar diwujudkan agar masyarakat tidak lagi dipusingkan dengan minimnya pasokan pangan,” pungkasnya.