Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi Hanura Frans Agung Mula Putra dilaporkan oleh staf Denti Noviany Sari ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR karena diduga memberhentikan Denti secara sewenang-wenang dan diduga memakai gelar doktor palsu.
"Dia (Denti) itu staf administrasi Pak Frans. Beliau Frans dinilai memberhentikan Denti secara sewenang-wenang, tanpa surat, tanpa pemberitahuan," kata pengacara Denti, Jamil, kepada Suara.com, Rabu (27/5/2015) pagi.
Jamil mengatakan Denti diangkat menjadi staf Frans pada tahun 2014 atau sejak Frans dilantik menjadi anggota DPR, lalu diberhentikan pada Februari 2015.
"Beliau (Denti) setiap masuk tahunya kan pintu dikunci. Beberapa kali itu. Setelah itu, dia coba klarifikasi ke bapak (Frans), dia diberhentikan atau bagaimana. Tapi tidak dijawab. Dia juga menelepon (Frans), tapi gak diangkat, di SMS juga gak dibalas," kata Jamil.
Lalu, Denti meminta bantuan Jamil untuk mendampingi mengurus permasalahan tersebut.
"Dia (Denti) minta dibantu. Lalu, saya somasi bapaknya (Frans) karena tidak ditanggapi, kita minta ngobrol untuk menyelesaikan masalahnya, enggak usah ribut-ribut. Kalau memang diberhentikan ya berhentikan, tapi mana tertulisnya," kata Jamil.
Selanjutnya, kata Frans, kasus ini dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Ada dua poin yang saya laporkan sesuai permintaan Denti. Pertama soal pemberhentian sewenang tanpa penjelasan. Kedua, soal dia (Frans) memakai gelar doktor," kata Jamil.
Jamil mengungkapkan Denti pernah diminta membuatkan kartu nama Frans dan di sana dicantumkan gelar doktor. Padahal, setelah cek ke kampus tempat kuliah Frans, Universitas Satyagama, ternyata yang bersangkutan belum selesai kuliah.
"Kita sudah cek ke kampusnya. Kata kampus, dia belum lulus. Dia kuliah sejak 2004 sampai sekarang (2015)," ujar Jamil.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari Frans mengenai kasusnya.