Suara.com - Tak ada perbedaan mencolok saat Rafael Nadal memasuki Lapangan Phillipe Chatrier. Lapangan yang tertutup lapisan tanah liat ini telah menjadi panggung untuk sembilan gelarnya di dekade ini.
Dengan beberapa penurunan penampilan yang menimpa Nadal tahun ini, di mana ia kalah pada turnamen-turnamen lapangan tanah liat di Monte Carlo dan Roma, petenis Spanyol hanya diunggulkan di tempat kedua di salah satu turnamen Grand Slam ini.
Menjalani ujian pertama dengan menghadapi petenis remaja Prancis Quentin Halys, petenis wildcard yang melakukan debut Grand Slamnya, Nadal semestinya tidak akan mendapat masalah. Namun ternyata Nadal harus bekerja keras. Petenis muda itu mampu memaksa juara Grand Slam 14 kali ini pontang panting sebelum kahirnya menang 6-3, 6-3, 6-4.
Nadal sering harus waktu untuk mengumpulkan ketenangannya di Roland Garros, maka pertandingan pada Selasa (26/5/2015) ini memakan waktu satu jam 50 menit ini hanya memberi sedikit petunjuk mengenai kondisi kesehatannya.
Raketnya dilengkapi dengan teknologi komputer, yang berarti ia dapat mengunduh statistik-statistik untuk analisa-analisa berikutnya.
Nadal memang harus memperbaiki permainannya untuk memenangi gelar, karena ia berada di blok undian yang sama dengan petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic dan unggulan ketiga Andy Murray.
Favorit turnamen Djokovic, seperti Nadal, harus menunggu dua hari untuk memainkan pertandingan pembukaannya namun ia dengan cepat mengumpulkan ketenangan melalui kemenangan 6-2, 7-5, 6-2 atas petenis Finlandia Jarkko Nieminen.
Petenis Serbia itu, yang sudah mencatatkan 23 kemenangan, sempat tertinggal 1-5 pada set kedua, namun ia sukses mengunci kemenangan dengan akurasi pukulannya.
Unggulan teratas kategori putri Serena Williams bergabung dalam pesta, ia membuat semarak malam hari yang membosankan dengan pakaian merah jambu dan permainan bertenaganya untuk menaklukkan petenis kualifikasi asal Ceko Andrea Hlavackova dengan skor 6-2, 6-3.
Jika Nadal merasa gugup, hanya satu hal yang dapat dibayangkan dari apa yang dipikirkan petenis 18 tahun Halys.
Ia melepaskan service game pertamanya namun dirinya tidak terintimidasi, memukul bola dengan ancaman dan beberapa kali memaksa Nadal kerepotan di belakang baseline.
Service game lainnya tidak menguntungkannya ketika petenis wildcard ini melakukan tiga double fault, namun Halys mematahkan serve Nadal pada game keenam, memicu pujian dari para penonton yang mengagumi sang juara bertahan namun sekaligus mendukung petenis tuan rumah ini untuk.
"Ia mengambil resiko pada setiap bola.Itulah caranya bermain tenis. Lebih muda, agresif, memukul setiap bola dengan lebih cepat dan lebih kuat, mengincar pukulan kemenangan sepanjang waktu." "Namun ketika poinnya adalah bermain pada kondisi-kondisi normal, saya pikir saya bermain baik," Nadal memuji lawannya.
Kompatriot Nadal, David Ferrer, unggulan ketujuh, melaju ke putaran kedua berkat kemenangan 6-1, 6-3, 6-1 atas petenis Slovakia Lukas Lacko, sedangkan juara AS Terbuka Marin Cilic menaklukkan petenis Belanda Robin Haase dengan skor 6-2, 6-4, 6-2. Ferrer, runner up pada 2013, bergabung bersama Nadal sebagai petenis kedua yang telah memainkan 300 pertandingan di lapangan tanah liat.
Eugenie Bouchard menjadi unggulan teratas yang tersingkir ketika petenis peringkat enam dunia itu, takluk 4-6, 4-6 dari Kristina Mladenovic asal Prancis.
Petenis Bulgaria Grigor Dimitrov, unggulan kesepuluh kategori putra dan semestinya berpeluang bertemu Nadal di putaran keempat, harus tersingkir setelah kalah tiga set dari petenis AS Jack Sock.
Dua mantan juara kategori putri Svetlana Kuznetsova (2009) dan Francesca Schiavone (2008) mampu lolos dari putaran pertama setelah keduanya memainkan pertandingan tiga set. (Antara/Reuters)
Nadal Menatap Gelar Ke-10, Sejumlah Pemain Unggulan Tumbang
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 27 Mei 2015 | 09:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Air Mata Nadal Warnai Laga Pamungkas di Piala Davis
22 November 2024 | 12:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI