Butuh Rp254 Triliun, Benahi Akses Air Minum di Indonesia

Rabu, 27 Mei 2015 | 03:49 WIB
Butuh Rp254 Triliun, Benahi Akses Air Minum di Indonesia
Warga mengantre air bersih yang disuplai oleh PDAM di Tanjungpinang, Kepri. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan butuh Rp254 triliun untuk pembenahan akses air minum di seluruh daerah di Indonesia.

"Melalui program 100-0-100, pada 2019 ditargetkan akses air minum mencapai 60 persen. Dan kita butuh dukungan dana," kata Direktur Pengembangan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M Nasir, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Disebutkan Nasir, dana APBN yang dialokasikan untuk akses air bersih hanya sekitar 20 persen dari total dana yang dibutuhkan. Rinciannya yakni yang disalurkan melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp33,9 triliun, serta melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp18 triliun.

Untuk itu, pihaknya menurut Nasir, mendorong adanya sumber dana lain, agar program tersebut dapat terealisasi. Sumber dana lain itu di antaranya dari BUMN, serta dari dana hibah APBN yang anggarannya berada di Kementerian Keuangan.

"Sebenarnya dana yang ditawarkan Kementerian Keuangan sebesar Rp2 triliun. Tetapi karena program cukup kaku, maka kita diberi Rp500 miliar dana hibah untuk air minum," paparnya.

Kemudian, masih menurut Nasir, pendanaan lain adalah dalam bentuk pinjaman subsidi dari perbankan, yang diatur dalam Perpres 29 tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyedia Air Minum.

"Sudah ada sebelas PDAM mengikuti program tersebut. Namun sayangnya, Perpres tersebut selesai pada 2014. Kami sedang mengupayakan agar Perpres tersebut diperpanjang," tuturnya.

Untuk mengisi pendanaan yang cukup besar, sumber pendanaan lain menurut Nasir, juga berasal dari CSR pihak swasta yang nilainya mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun. Lainnya, mereka juga menggunakan dana sukuk ritel 007, demi dapat mempercepat akses air minum di seluruh Indonesia. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI