Suara.com - Tim gabungan Mabes Polri menangkap tujuh orang diduga kuat sebagai anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) selama satu pekan terakhir. Dua di antaranya meninggal saat penggerebekan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah beberapa hari lalu.
Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengatakan ketujuh terduga teroris itu ditangkap di beberapa tempat di wilayah Sulawesi Tengah antara lain di Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai, Kabupaten Donggala serta seorang diringkus di Makassar (Sulawesi Selatan).
Tiga dari tujuh orang yang ditangkap itu adalah Zaki yang termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO), sementara dua orang yang meninggal dunia yakni Eno dan Ano.
Idham memastikan penangkapan tujuh orang anak buah Santoso itu sudah melalui prosedur tetap dengan memiliki dua bukti awal. Saat ini lima orang tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi.
"Kita sudah mengikuti mereka berbulan-bulan dan baru menangkap pada saat yang tepat," kata Idham Azis.
Keterlibatan mereka dalam jaringan terorisme di Sulawesi Tengah adalah mengirim suplai bantuan dan memberikan fasilitas ke Santoso yang bersembunyi di hutan.
Saat ini seribuan polisi dikerahkan untuk mencari buronan kasus kekerasan dan terorisme di Kabupaten Poso yang masih bersembunyi di hutan. Seribuan personil itu tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Camar Maleo II yang secara resmi akan berakhir pada 27 Juni 2015.
"Tapi pencarian para teroris itu akan terus dilakukan setiap hari sepanjang tahun," kata mantan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror ini.
Idham Azis mengimbau kepada para buronan kasus terorisme yang berjumlah 17 orang itu agar menyerahkan diri ke polisi. (Antara)
Polisi Tangkap 7 Anggota Mujahiddin Indonesia Timur
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 26 Mei 2015 | 13:10 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI