"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kami ditempatkan atas kapal dan diikat. Mulut kami disumpel kain sehingga tak bisa bicara," cerita Rahman seperti dilansir AP, Minggu (24/5/2015).
Sekarang di tenda pengungsian terlihat nasib anak-anak Rohingya begitu mengenaskan. AP melihat ada anak kecil yang terbaring lesu karena diare. Dia diinfus lengannya. Sementara ada perempuan kurus tengah menggendong menyusui bayinya yang terus menangis.
Banyak tenaga medis Indonesia yang memeriksa anak-anak. Mereka mengatakan anak-anak divaksinasi agar tak terkena penyakit menular. Namun sudah ada 3 anak yang meninggal karena tetanus akhir pekan lalu setelah dirawat di rumah sakit.
"Tragedi kemanusiaan ini terlalu kejam untuk ditanggung anak-anak. Saya sangat sedih melihat tatapan kosong mereka ketika mereka menggambarkan luka emosional," kata Rudi Purnomo, salah satu aktivis anak di Aceh. (AP)